Kegiatan IDERU
Catatan Lapangan IDERU dari Banjir Bandang Sumatera: Ketika Air Mengambil Segalanya
Senin pagi, 8 Desember 2025, langit Padang masih menggantungkan mendungnya. Seakan belum selesai menangis sejak semalam. Jalanan di Kecamatan Pauh masih basah, licin, dan penuh sisa lumpur yang dibawa banjir bandang Sumatera sebelumnya. Di tengah suasana itu, lima personel gabungan—dua dari IDERU dan tiga unsur potensi lokal—bersiap menjalani hari panjang berikutnya.
Bagi mereka, hari itu bukan sekadar tanggal di kalender. Ini adalah H.11, hari kesebelas sejak air bah merendam hidup ratusan keluarga. Dan pekerjaan mereka baru saja dimulai.
Pagi: Menyusuri Luka di Kapalo Koto
Jam menunjukkan pukul 09.00 WIB saat tim mulai bergerak ke dua lokasi utama: Kelurahan Kapalo Koto dan Kelurahan Lambuang Bukik, yang berada di Kecamatan Pauh, Kota Padang. Di sinilah banjir bandang menghantam paling keras.
Akses ke lokasi bukanlah perkara mudah. Jalanan yang seharusnya bisa dilalui kendaraan roda empat kini berubah menjadi lintasan lumpur tebal, bebatuan, dan puing hanyut. Tim hanya bisa mengandalkan tiga unit motor, helm keselamatan, dan beberapa handy talky yang menjadi nyawa komunikasi di lapangan.
Setiap langkah mereka di Kapalo Koto terasa seakan membuka bab baru dalam sebuah buku tentang kehilangan. Rumah-rumah yang dulu tenang kini tidak lagi utuh. Di antaranya ada yang tinggal separuh, ada yang hanya menyisakan tiang, dan ada juga yang hilang sepenuhnya, dibawa arus, seperti tidak pernah ada.
Data kerusakan hari itu begitu mencengangkan:
- Rusak Ringan: 29 unit
- Rusak Sedang: 34 unit
- Rusak Berat: 80 unit
- Rumah Hanyut: 120 unit
- Fasilitas umum terdampak: 1 jembatan putus
Namun di balik deretan angka itu, ada wajah-wajah yang harus mereka temui. Ada cerita yang harus mereka dengarkan. Ada hidup yang harus mereka bantu susun ulang. Ini seakan menyusun puzzle, yang sayangnya banyak dari kepingnya telah hilang.
Siang: Menyiapkan Posko dan Menajamkan Asesmen
Setelah asesmen langsung dilaksanakan, tim kembali ke titik koordinasi untuk penajaman data—sebuah proses penting agar distribusi bantuan bisa tepat sasaran. Ini bukan sekadar menghitung, melainkan memastikan agar setiap rumah tangga terdampak mendapat perhatian yang pantas.
Total ada 281 KK atau 1.557 jiwa yang kini kehilangan banyak hal: rumah, barang, rasa aman, bahkan harapan.
Tim IDERU pun langsung mengaktifkan Posko IDERU di Jalan Durian Taruang, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, yang hari itu menjadi pusat pergerakan, pusat harapan, dan tempat semua jalur komunikasi bertemu.
Cuaca hari itu tidak mendukung—mendung dan hujan silih berganti—sayangnya tidak ada waktu untuk menunggu langit cerah.
Sore: Memetakan Kebutuhan Mendesak
Setiap bencana selalu meninggalkan kebutuhan dasar yang mendesak, dan kondisi di Pauh pun demikian. Banyak keluarga datang ke posko tanpa membawa apa-apa selain pakaian di badan.
Kebutuhan prioritas hari itu meliputi:
- Susu bayi
- Pampers
- Makanan bayi
- Kebutuhan wanita
- Higiene kit
- Obat-obatan
- Alas tidur
- Peralatan dapur
- Peralatan mandi
- Peralatan sekolah
Sebagian dari kebutuhan ini adalah kebutuhan harian yang harus terpenuhi hari itu juga, terutama untuk bayi, lansia, dan perempuan.
Kendala: Ketika Jalan Bukan Sekadar Jalan
Dalam setiap aksi kemanusiaan, tantangan di lapangan seakan adalah teman lama. Hari ini, tantangan itu datang dalam bentuk akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Mau membawa logistik pun harus ekstra usaha.
Namun, justru di saat seperti itulah semangat relawan terasa paling kuat. Mereka menggotong, mendorong, dan mencari jalur alternatif bagaimanapun caranya—intinya: bantuan harus sampai!
Malam: Menutup Hari, Membuka Rencana Baru
Menjelang pukul 20.00 WIB, kegiatan lapangan H.11 ditutup. Tapi pekerjaan tidaklah berhenti di situ. Tim harus segera menyusun rencana giat hari berikutnya:
- Aktivasi posko secara penuh
- Persiapan logistik bantuan
- Penggalangan potensi relawan tambahan di lapangan
Karena melihat kondisi cuaca dan prediksi beberapa hari ke depan, update data harus terus dilakukan. Tanpa data yang akurat, mitigasi bencana bisa meleset dari kebutuhan lapangan.
Di Balik Angka, Ada Manusia
Hari itu, IDERU bukan hanya sekedar mencatat data dan angka. Mereka bertemu dengan Ibu-ibu yang kehilangan rumah, anak-anak yang kehilangan buku sekolah, dan para bapak yang kehilangan tempat mereka menggantungkan harapan.
Di tengah lumpur, hujan, dan puing, mereka menggerakkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar respons cepat: Kepedulian.
Banjir Bandang Sumatera jelas adalah bencana besar nasional yang berat dan harus kita lalui bersama, namun selama posko IDERU terus berdiri, selama relawan masih bergerak, Sumatera tidak akan menghadapi bencana ini sendirian!
📍 Posko IDERU Banjir Bandang Sumatera
Jl. Durian Taruang, Kel. Pasar Ambacang, Kec. Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat
Lokasi: https://maps.app.goo.gl/q9rLWNKp7xmsxXFe6
📞 Contact Person:
- Falerino Tanjung: 0282285200121
- Jejenk: 082288536121
Facebook • Instagram • YouTube: @ideru.official
Website: https://www.ideru.online
Semoga catatan harian IDERU dari lapangan ini, bisa bermanfaat dan mampu memicu empati serta aksi nyata kita semua.
Jika Anda ingin mensupport team IDERU dalam membantu mereka yang membutuhkan,
Silahkan salurkan donasi Anda melalui:
Rekening:
Bank Syariah Indonesia
Rek: 2022 0022 28 a.n IDERU
Kode bank (451)
Jangan lupa konfirmasikan donasi Anda tersebut ke nomor ini 0813-2710-6724






