Mitigasi Bencana
Jamur Aspergillus Mematikan Siap Menyebar: 4 Langkah Pencegahannya

Jamur Aspergillus, terutama spesies Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus, menghasilkan spora yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan berat, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, penderita asma, atau fibrosis kistik.
Perubahan iklim yang memicu peningkatan suhu global diperkirakan akan memperluas jangkauan jamur Aspergillus ini ke Afrika, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.
Penyebab Penyakit Jamur Aspergillosis
Apa Itu Jamur Aspergillus dan Mengapa Berbahaya?
Aspergillus adalah genus jamur yang umum ditemukan di lingkungan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Meski sebagian besar spesiesnya tidak berbahaya, beberapa dapat memicu penyakit serius pada manusia. Infeksi oleh jamur ini disebut aspergillosis, dan bisa menyerang sistem pernapasan serta menyebar ke organ lain seperti otak dan jantung pada kasus berat.
Perubahan Iklim dan Penyebaran Jamur Aspergillus
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan iklim akan memperluas wilayah hidup Aspergillus. Aspergillus fumigatus diperkirakan akan memperluas wilayah penyebarannya hingga 77 persen pada tahun 2100, mengekspos sekitar 9 juta orang tambahan di Eropa terhadap risiko infeksi. Aspergillus flavus pun diprediksi menyebar ke wilayah utara seperti China, Rusia, Skandinavia, dan Alaska, meski beberapa bagian Afrika dan Brasil diperkirakan akan menjadi terlalu panas untuk jamur ini bertahan hidup.
Tantangan dalam Diagnosis dan Pengobatan
Salah satu tantangan besar dalam menangani aspergillosis adalah sulitnya diagnosis karena gejalanya sering mirip dengan penyakit lain seperti asma atau TBC. Selain itu, Aspergillus semakin menunjukkan resistensi terhadap obat antijamur yang ada saat ini. Kondisi ini membuat pengobatan menjadi lebih rumit dan membutuhkan terapi yang lebih agresif.
Jenis-Jenis Jamur Aspergillosis dan Gejalanya
Aspergillosis muncul dalam beberapa bentuk, tergantung pada kondisi tubuh penderita dan bagian tubuh yang terinfeksi:
-
Aspergillosis Bronkopulmonalis Alergi (ABPA): Reaksi alergi terhadap Aspergillus, sering muncul pada penderita asma atau fibrosis kistik. Gejalanya antara lain demam, batuk berdahak, dan sesak napas.
-
Aspergilloma: Terbentuknya bola jamur di dalam rongga paru-paru, umum pada penderita penyakit paru kronis. Bisa menyebabkan batuk berdarah dan sesak napas.
-
Aspergillosis Invasif: Infeksi parah yang menyebar dari paru-paru ke organ lain, seperti otak dan jantung. Umumnya menyerang orang dengan sistem imun sangat rendah. Gejalanya bisa berupa demam tinggi, batuk berdarah, dan nyeri dada.
-
Aspergillosis Sinus: Infeksi sinus yang menyebabkan hidung tersumbat, nyeri wajah, dan sakit kepala.
Dampak pada Keamanan Pangan
Tak hanya membahayakan kesehatan manusia, Aspergillus flavus juga menghasilkan aflatoksin, racun yang bisa mencemari tanaman seperti jagung dan kacang-kacangan. Aflatoksin dikaitkan dengan kanker dan kerusakan hati. Produksi racun ini meningkat di bawah suhu tinggi dan kadar CO₂ yang tinggi, kondisi yang kini makin sering terjadi akibat perubahan iklim.
4 Langkah Pencegahan dan Penanganan Jamur Aspergillus
Untuk mencegah infeksi Aspergillus, terutama pada kelompok rentan, berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan:
-
Menghindari tempat dengan debu atau tanah terganggu, seperti area konstruksi dan tempat penumpukan kompos.
-
Menggunakan masker N95 di area berisiko tinggi.
-
Menjaga kebersihan lingkungan rumah dari pertumbuhan jamur.
-
Segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala mencurigakan agar bisa didiagnosis dan ditangani lebih dini.
Pentingnya Penelitian dan Kesadaran Publik
Meski ancaman dari Aspergillus tampak semakin nyata, pendanaan untuk penelitian dan pengembangan antijamur masih sangat terbatas. WHO sudah memasukkan Aspergillus fumigatus dalam daftar patogen jamur paling berbahaya di dunia. Peningkatan kesadaran masyarakat dan dukungan terhadap penelitian sangat krusial untuk mengatasi krisis ini.
Pahami dan Waspadai
Jamur Aspergillus bukan lagi sekadar organisme lingkungan biasa. Ia kini jadi ancaman nyata dalam dunia yang makin panas akibat perubahan iklim. Penyebaran luas dan resistensinya terhadap obat menjadikannya musuh baru kesehatan global. Langkah preventif, riset intensif, dan edukasi publik adalah kunci untuk menghadapi dan mengurangi risiko dari jamur mematikan ini.
IDERU sebagai lembaga masyarakat yang peduli pada bidang kebencanaan, sosial dan humanisme, menghimbau pemerintah dan masyarakat agar lebih mewaspadai akan hal ini, sebelum berkembang lebih jauh menyebar masuk negeri ini dan menjadi wabah serius yang berikutnya, mitigasi dan penyadaran masyarakat mengenai hal ini sebaiknya sudah dipersiapkan sejak dini. Relawan IDERU siap diberdayakan jika memang dibutuhkan.