Connect with us

Konservasi dan Lingkungan

Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang

Published

on

Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang

Di sebuah desa pesisir yang tak begitu dikenal peta wisata, hidup seorang nelayan tua bernama Pak Hasan. Setiap pagi, sebelum matahari naik sepenuhnya, ia berjalan menuju bibir pantai melewati lorong akar-akar mangrove yang menjulang seperti tangan-tangan kecil yang menyapa. Iya, ini adalah kisah Pak Hasan yang sangat percaya, kalau mangrove adalah garda terdepan saat badai datang menerpa.

“Kalau nggak ada mereka,” katanya sekali waktu, sambil menunjuk mangrove setinggi pinggang, “desa ini mungkin sudah lama hilang dari peta.”

Saat itu, mungkin banyak yang menganggap ucapan Pak Hasan hanyalah romantisme orang tua. Tapi tahun berganti, dan suatu hari badai besar datang dari laut—angin menderu, ombak menyapu pantai tanpa ampun. Dan di hari itulah, orang-orang akhirnya mengerti apa yang selama ini ia maksud.


Ketika Langit Menggelap dan Ombak Menaikkan Suaranya

Badai tropis tidak datang pelan. Ia datang seperti seseorang yang mengetuk pintu dengan kepalan tangan penuh amarah: cepat, keras, mengejutkan.

Angin menghentak, membuat atap rumah berderak. Air laut terdorong masuk ke daratan, berubah menjadi gelombang yang seolah ingin menelan apa pun yang ada di depannya. Orang-orang berlari menyelamatkan diri, menutup pintu, menyalakan lampu darurat.

Tapi jauh di depan mereka—di tempat lumpur, air asin, dan akar-akar hidup bersilangan—hutan mangrove berdiri menahan terjangan pertama.

Akar-akar itu menggenggam tanah seperti jari-jari yang tak ingin melepas. Dahan yang lentur meredam hembusan angin. Tubuh mereka memecah energi gelombang sehingga air yang mencapai pemukiman tak lagi sekuat sebelumnya.

Di balik suara badai, ada bunyi yang tak terdengar manusia: detak ketahanan.


Malam yang Tak Semua Orang Lihat

Sementara masyarakat berlindung di rumah-rumah dan pos pengungsian kecil, kehidupan lain juga berjuang di akar mangrove.

Ikan-ikan kecil menyelip di sela akar mencari arus yang lebih tenang. Kepiting menggali lebih dalam agar tak tersapu arus. Burung-burung laut bertengger pada cabang tertinggi, menunggu sampai langit berhenti menggigil.

Mangrove menjadi semacam benteng yang bukan hanya melindungi manusia, tetapi juga rumah bagi ribuan makhluk di sekitarnya. Saat badai paling besar pun datang, ia tetap membuka pintu bagi kehidupan.


Pagi Setelah Badai: Cerita yang Menyisakan Harapan

Ketika matahari akhirnya muncul, sinarnya menembus di antara ranting-ranting mangrove yang masih basah oleh air asin. Desa itu retak, tapi tidak runtuh. Beberapa rumah rusak, beberapa perahu terbalik—tetapi garis pantai, tempat fondasi desa berdiri, masih utuh.

Di sinilah orang-orang sadar: jika tidak ada hutan mangrove, air laut bisa saja mendesak jauh ke pemukiman dan membawa pergi apa pun yang mereka punya.

Pak Hasan hanya tersenyum kecil saat warga berbondong-bondong datang melihat mangrove yang masih tegak.
“Aku bilang kan,” katanya, “mereka ini penjaga paling setia!”


Pelajaran Diam-Diam dari Pohon yang Tidak Pernah Protes

Mangrove tidak pernah meminta apa-apa. Ia tidak menuntut perhatian, tidak menginginkan pujian. Ia hanya butuh ruang untuk tumbuh, sedikit waktu, dan laut yang tidak terus-menerus dirusak.

Tapi dari ketenangannya, ia mengajarkan banyak hal:

  • Bahwa kekuatan tidak selalu keras—sering kali justru lentur.

  • Bahwa perlindungan terbaik tidak selalu terlihat—kadang tersembunyi di akar yang gelap.

  • Bahwa yang tumbuh perlahan, dapat menjadi yang paling tahan menghadapi tekanan.

Bagi komunitas kemanusiaan seperti IDERU, kisah mangrove ini seperti pengingat: mitigasi bencana bukan hanya soal alat dan respons cepat, tetapi juga tentang merawat benteng-benteng alami yang bekerja jauh sebelum manusia turun tangan.


Akhir Cerita yang Belum Selesai

Sampai hari ini, ketika angin dari laut mulai membawa aroma garam yang lebih kuat, Pak Hasan selalu menyempatkan diri berjalan menyusuri hutan mangrove itu.

Ia tahu badai lain akan datang suatu hari nanti. Itu sudah sifat alam.
Tapi ia juga tahu mangrove akan tetap berdiri—diam, hijau, setia, menjaga garis pantai tanpa pamrih.

Dan mungkin, dari pohon-pohon itu, kita semua bisa belajar:
bahwa menjaga berarti hadir sebelum bencana datang, bukan setelahnya.

Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IDERU Giat Bersih Rumah Ibadah Pasca Banjir Bekasi

Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang
Konservasi dan Lingkungan6 hours ago

Mangrove Garda Terdepan Saat Badai Datang

Fenomena Langka di Selat Malaka Siklon Tropis Senyar dan Koto
Mitigasi Bencana3 days ago

Fenomena Langka di Selat Malaka: Siklon Tropis Hadir di Tempat yang Tak Biasa

90 Hari Pertama Pasca Bencana
Mitigasi Bencana3 days ago

90 Hari Pertama Pasca Bencana: Apa yang harus dilakukan?

Pray for Sumatera
Kegiatan IDERU5 days ago

Pray for Sumatera: Duka Bersama, Aksi Bersama

IDERU Payakumbuh Berbagi Ilmu Pertolongan Pertama untuk Relawan
Kegiatan IDERU3 weeks ago

IDERU Payakumbuh Berbagi Ilmu Pertolongan Pertama untuk Relawan

Bambu Bisa Jadi Penyelamat Lingkungan
Konservasi dan Lingkungan8 months ago

Bambu Bisa Jadi Penyelamat Lingkungan: Berikut 11 Alasannya

Teknologi AI Untuk Relawan
Mitigasi Bencana8 months ago

Teknologi AI Untuk Relawan: 6 Alasan Kenapa Kita Harus Memakainya

AI Bisa menimbulkan bencana sosial
Mitigasi Bencana8 months ago

7 Hal penting Kenapa AI Bisa Menimbulkan Bencana Sosial

Kalau Perang Nuklir Terjadi
Mitigasi Bencana8 months ago

Kalau Perang Nuklir Terjadi, Kita Harus Ngapain?

Terkena Rabies
Mitigasi Bencana8 months ago

Terkena Rabies dan Cara Penanganannya: Jangan Sampai Telat!

Bahaya yang Mengintai di Dapur
Mitigasi Bencana8 months ago

Bahaya yang Mengintai di Dapur

pisang terancam punah
Konservasi dan Lingkungan8 months ago

Pisang Terancam Punah: Ancaman dan Penyebabnya

Apel Siaga Lebaran
Kegiatan IDERU8 months ago

Apel Siaga Lebaran USS BASARNAS Banyumas, IDERU, BHV

Cilacap Ramadhan Camp
Kegiatan IDERU8 months ago

Ramadhan Camp: Edukasi Lingkungan di Bulan Suci

Fire Starter
Tips and Trik8 months ago

Panduan Lengkap Penggunaan Fire Starter atau Fire Striker

Tanaman Kaliandra
Konservasi dan Lingkungan8 months ago

Tanaman Kaliandra: Invasif atau Sumber Energi Terbarukan?

Memilih Pisau Survival
Outdoor Activity8 months ago

Memilih Pisau Survival yang Tepat

panduan memilih tenda
Outdoor Activity8 months ago

Panduan Memilih Tenda Backpacking yang Tepat

Mitos Survival
Survival8 months ago

10 Mitos Survival yang Bisa Bikin Lo Celaka

Basic Survival Kit
Survival8 months ago

Basic Survival Kit: Peralatan EDC Wajib Bertahan di Alam Liar

Memilih Pisau Survival
Survival8 months ago

50 Tips Survival: Cara Bertahan Hidup di Alam Liar

setiap orang harus belajar survival
Survival8 months ago

Kenapa Setiap Orang Harus Belajar Survival, Bahkan yang Tinggal di Kota?

REDD+ di Indonesia
Perubahan Iklim8 months ago

REDD+ di Indonesia Itu Program Apa Sih: Penting Banget Ya?

andai dunia tanpa relawan
Volunteer9 months ago

Andai Dunia Tanpa Relawan: Kebayang Kacaunya Kayak Apa?

Pentingnya Buddy System dalam Pendakian
Survival9 months ago

Pentingnya Buddy System dalam Pendakian

Carbon Trading Adalah
Perubahan Iklim9 months ago

Carbon Trading: Istilah Apa Lagi Tuh?

Pajak Karbon Apaan Sih
Perubahan Iklim9 months ago

Pajak Karbon Apaan Sih: Solusi Jitu atau Beban Baru?

Tips Mudik Aman
Tips and Trik9 months ago

Tips Mudik Aman: Biar Perjalanan Selamat Sampai Tujuan

teknik survival di hutan
Survival9 months ago

Teknik Survival di Hutan: Panduan Bertahan Hidup di Belantara

Persiapan sebelum memulai pendakian
Outdoor Activity9 months ago

Persiapan Sebelum Memulai Pendakian

Cara Bikin Api Saat Survival
Survival9 months ago

Cara Bikin Api Saat Survival

Bumi lagi sakit parah
Perubahan Iklim9 months ago

Bumi Lagi Sakit Parah, Kita Mau Cuek Aja?

Teknik survival di pantai
Survival9 months ago

Teknik Survival di Pantai: Cara Bertahan Hidup di Alam Liar

Mitos dan Fakta Penanggulangan Bencana
Mitigasi Bencana9 months ago

Mitos dan Fakta Seputar Penanggulangan Bencana

10 Tindakan saat kompor gas bocor
Mitigasi Bencana9 months ago

10 Tindakan Darurat Saat Kompor Gas Bocor

Kain Sisa Jadi Kreasi
Profil Anggota IDERU9 months ago

Dari Kain Sisa Jadi Kreasi Cantik: Perjalanan Menjahit Bunda Yuli

Kegiatan Pembersihan Masjid
Kegiatan IDERU9 months ago

Kegiatan Pembersihan Masjid Bersama IDERU Pasca-Banjir Bekasi

Banjir besar Bekasi
Kegiatan IDERU9 months ago

Banjir Besar Bekasi Maret 2025 Operasi Evakuasi IDERU

Strategi Penanggulangan Bencana oleh Kalaksana BPBD Natuna Raja Darmika
News9 months ago

Strategi Penanggulangan Bencana saat Efisiensi di BPBD Kab. Natuna

Kesiapsiagaan Bencana untuk Sekolah
Mitigasi Bencana9 months ago

Kesiapsiagaan Bencana untuk Sekolah: Panduan untuk Guru dan Siswa

Sampah akibat banjir besar
News9 months ago

Sampah Akibat Banjir Besar Bekasi 2025 Mulai Menumpuk

Jika suhu bumi naik
Perubahan Iklim9 months ago

Jika suhu bumi naik hingga 1,5 derajat celcius

Efek buruk perubahan iklim
Perubahan Iklim9 months ago

20 Efek Buruk Akibat Perubahan Iklim

Perubahan iklim itu apa sih?
Perubahan Iklim9 months ago

Perubahan iklim itu apa sih?

mitigasi bencana tsunami
Mitigasi Bencana10 months ago

Mitigasi Bencana Tsunami

menghindari efek gelombang panas
News10 months ago

Menghindari Efek Gelombang Panas

Mitigasi bencana gunung meletus
Mitigasi Bencana11 months ago

Mitigasi Bencana Gunung Meletus

kumpulan video IDERU
Video11 months ago

Kumpulan Video IDERU

Mengapa terjadi perubahan iklim
Perubahan Iklim11 months ago

Mengapa Terjadi Perubahan Iklim

Pelatihan Dukungan Psikososial
Kegiatan IDERU11 months ago

Pelatihan Dukungan Psikososial