Mitigasi Bencana
Terkena Rabies dan 4 Cara Penanganannya: Jangan Sampai Telat!
Kamu mungkin pernah denger soal rabies, tapi kebanyakan orang baru panik setelah digigit hewan, terus baru sadar pentingnya vaksin atau penanganan cepat. Padahal, rabies itu bukan penyakit receh, bro. Sekali gejalanya muncul, peluang kamu buat selamat itu hampir zero! Jadi penting banget buat tahu cara nanggepin terkena rabies sejak awal.
Apa Itu Rabies Atau Anjing Gila?
Rabies itu penyakit yang disebabkan oleh virus dari keluarga Lyssavirus, biasanya nyebar lewat air liur hewan yang terinfeksi, kayak anjing, kucing liar, kera, bahkan kelelawar. Penularannya paling sering sih lewat gigitan. Tapi kamu juga bisa terkena rabies kalau air liur hewan (yang terinfeksi) itu masuk ke luka terbuka atau selaput lendir (kayak mata atau mulut).
Gejala Awal Rabies
Gejala awal rabies itu mirip kayak flu. Kamu bisa ngerasa:
-
Demam
-
Nyeri kepala
-
Lemes
-
Gatal atau kesemutan di area gigitan
Setelah itu, virusnya bakal nyerang sistem saraf pusat. Dan di titik ini, gejalanya berubah jadi serem banget:
-
Cemas berlebihan
-
Halusinasi
-
Takut air (hidrofobia)
-
Otot kejang
-
Lumpuh
-
Terakhir: koma → meninggal
Begitu gejala neurologis muncul, tingkat kematiannya bisa sampai 99%. Jadi nggak ada alasan buat nunda penanganan!
Fase Inkubasi
Yuk, kita bedah bareng fase-fase infeksi rabies biar kamu gak cuma paham, tapi juga bisa bantu edukasi orang lain.
1. Masa Inkubasi: Diam-diam Mematikan
Di fase ini, virus rabies udah masuk ke tubuh tapi belum nunjukin gejala. Rata-rata inkubasinya 1–3 bulan, tapi bisa juga cuma seminggu atau malah setahun—tergantung di mana kamu digigit dan seberapa banyak virusnya masuk.
Gejalanya? Gak ada sama sekali. Kamu bakal ngerasa sehat-sehat aja padahal virusnya udah mulai nyebar pelan-pelan lewat sistem saraf.
2. Fase Prodromal: Awal yang Menipu
Ini fase yang biasanya bikin orang salah paham. Gejalanya mirip flu—demam, lemes, mual, dan kadang muntah. Tapi yang paling khas, ada sensasi aneh di bekas gigitan kayak nyeri, kesemutan, atau gatal.
Durasi: 2–10 hari. Waspada kalau kamu abis digigit hewan dan muncul gejala kayak gini.
3. Penyakit Neurologis Akut: Di Sini Mulai Gawat
Di fase ini, virus udah nyampe otak. Ada dua tipe respons yang bisa muncul:
a. Rabies Ensefalitik (80% kasus)
Penderitanya bisa tiba-tiba cemas berat, gelisah gak jelas, halusinasi, bahkan takut air alias hidrofobia. Tubuh juga bisa masuk mode ‘error’ karena sistem saraf otonomnya terganggu.
b. Rabies Paralitik (20% kasus)
Tipe ini lebih kalem tapi gak kalah bahaya. Awalnya kayak lemes biasa, tapi lama-lama bisa bikin kelumpuhan total alias quadriparesis. Wajah pun bisa ikut lumpuh.
Durasi di fase ini antara 2–10 hari. Cepat banget progresnya.
4. Koma dan Kematian: Akhir Tragis yang Bisa Dicegah
Kalau udah masuk ke fase ini, harapannya tipis banget. Pasien biasanya jatuh koma dalam beberapa hari dan meninggal 2–10 hari setelah gejala pertama muncul. Pemulihan? Hampir mustahil.
Langkah Cepat Setelah Digigit Hewan Terkena Rabies
Oke, misalnya kamu abis digigit hewan yang berisiko terkena rabies. Jangan panik, tapi juga jangan santai. Lakuin ini:
-
Cuci Luka Secepatnya
Pakai sabun dan air mengalir minimal 15 menit. Tambahin antiseptik kayak povidone iodine kalau ada. Lakukan tindakan ini sambil kasih tau orang terdekat apa yang terjadi dan suruh mereka siapkan kendaraan sambil kasih tau rumah sakit mana yang akan dituju, ini akan menghemat waktu. -
Datang ke Fasilitas Kesehatan
Langsung ke puskesmas atau rumah sakit buat dapet vaksin rabies (Post Exposure Prophylaxis / PEP). Jangan tunggu-tunggu. Makin cepat vaksin masuk, makin besar peluang kamu selamat. -
Dapetin Serum Anti Rabies (SAR)
Kalau lukanya berat atau gigitan di area yang berisiko tinggi (kayak kepala atau leher), kamu butuh suntikan serum juga buat netralisir virus yang udah mulai nyebar. -
Pantau Hewannya
Kalau hewan yang nyerang bisa dikandangkan, observasi selama 10 hari. Kalau dia baik-baik aja, risiko rabiesnya kecil. Tapi kalau ilang atau mati, anggap aja dia positif rabies dan ikutin protokol lengkap.
Catatan Penting
Menurut WHO dan berbagai sumber medis terpercaya, rabies tetap jadi salah satu penyakit zoonosis paling mematikan di dunia. Tapi berita baiknya: bisa dicegah 100% kalau ditangani dengan cepat dan tepat.
Jangan Remehin Vaksinasi Hewan
Kalau kamu pelihara anjing atau kucing, pastiin mereka dapet vaksin rabies secara rutin. Itu nggak cuma ngelindungin mereka, tapi juga kamu dan orang-orang di sekitar kamu. Dan please banget, kalau ada hewan liar yang keliatannya agresif atau aneh, laporin ke dinas terkait. Jangan coba-coba sok pawang deh!
Fakta Tambahan Buat Kamu Tahu
-
Indonesia masih masuk negara dengan kasus terkena rabies yang tinggi, terutama di daerah-daerah terpencil.
-
Tiap tahun, ribuan orang meninggal gara-gara rabies karena telat dapet penanganan.
-
Anak-anak paling sering jadi korban karena mereka suka main sama hewan tanpa mikir risiko.
Terkena Rabies Bukan Hal Sepele!
Jadi, intinya kamu nggak bisa anggap enteng rabies. Ini bukan penyakit yang bisa kamu “tunggu dan lihat”. Sekali kena, waktunya mepet dan kamu harus cepet ambil tindakan. Edukasi diri kamu dan orang-orang di sekitar kamu, karena pencegahan selalu lebih gampang daripada nyesel di belakang.
Ada baiknya juga, mulai sekarang kamu mencari tau juga, fasilitas kesehatan mana saja yang mempunyai serum anti rabies, karena belum tentu juga fasilitas yang terdekat memilikinya.
Kalau kamu peduli sama lingkungan, hewan, dan keselamatan orang-orang, mulai dari hal simpel kayak vaksinasi hewan dan tau cara nanggepin gigitan bisa bikin perbedaan besar. Jangan tunggu sampai ada korban baru buat kamu mulai peduli. Kamu bisa menghubungi Relawan IDERU untuk berkonsultasi mengenai edukasi tentang hal ini.
Berikut ini video tentang rabies atau anjing gila dari channel “Ini Kata Dokter”